Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari ‘Amir al-Aqli ra bahwasanya dia berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dimanakah Tuhan kita berada sebelum Dia menciptakan langit dan bumi?’ Beliau menjawab, ‘Sebelum menciptakan langit dan bumi, Dia berada di ghamaam (awan) yang di
Tuntunan Rasulullah ketika Beranjak Tidur dan Bangun
Terkadang beliau tidur di atas kasur, terkadang di atas kulit yang sudah disamak, terkadang di atas tikar, terkadang di atas tanah, terkadang di atas dipan dan terkadang di atas kain hitam. Ubbad bin Tamim meriwayatkan dari pamannya, dia berkata, “Aku
Sambut Tuah Bukit Siguntang
Bukit Siguntang merupakan bentang alam paling tinggi di kota Palembang, mempunyai luas 12,5 hektar dengan ketinggian 27 meter di atas permukaan laut. Bukit Siguntang merupakan situs penting pada masa Sriwijaya. Secara administratif, Bukit Siguntang terletak di wilayah Kelurahan Bukit Lama,
Jiwa dan Semangat Sriwijaya
Malam ini kembali aku diingatkan Betapa setiap diri itu berbeda Membawa sifat dan zat yang berbeda dengan lainnya Maka tentu akan berbeda sir dan af’al yang dikandung Sriwijaya dilahirkan dengan perbedaan itu Memiliki jiwa dan semangat yang terkhas Tak sama
Reportase Kegiatan Pesamuan Budaya Penanggungan 2015
Ada banyak ragam kegiatan yang dapat dilakukan guna menyambut suatu hari bersejarah. Seperti contohnya yang dilakukan oleh PPLH Seloliman, yang berlokasi di Desa Seloliman, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Mengambil momen yang bersejarah ini, PPLH Seloliman menyelenggarakan kegiatan Pesamuan Budaya Penanggungan
Quran Cetak 3 Ulu yang Bersejarah
Hanya sedikit orang Palembang sekarang yang tahu tentang kampung 3 Ulu, karena kini kampung itu sudah digabung menjadi kelurahan 3/4 Ulu. Lebih sedikit lagi mereka yang tahu bahwa ia sangat bersejarah karena di kampung inilah mushaf Quran pertama kali dicetak
Syeikh Muhammad Azhari al-Falimbani
Syeikh Muhammad Azhari al-Falimbani Penyambung Ulama Palembang Oleh Wan Mohd. Shaghir Abdullah Penyelidikan awal yang saya lakukan terhadap ulama besar ahli sufi yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan ini dimulai dengan terdapat sebuah kitab berjudul Badi’uz Zaman, karyanya yang disebut oleh Syeikh
Kronik Seputar Proklamasi
Tulisan berikut dikutip benar-benar persis dari Harian Suara Merdeka, hari Jumat, tanggal 18 Agustus 1995, halaman VII, dalam rangka memperingati 50 tahun kemerdekaan Indonesia. Mungkinkah Revolusi Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai revolusi dari kamar tidur? Coba simak ceritanya. Pada 17 Agustus
Dukungan Palestina untuk Kemerdekaan Indonesia
Dwitunggal Soekarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI secara de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (secara de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya
Membangun Bangsa melalui Pembangunan Budaya Bangsa Indonesia
Membangun bangsa melalui pembangunan budaya bangsa Indonesia Dengan budaya yang kokoh dan teguh akan membentuk karakter anak bangsa yang kuat. Dengan kebudayaan yang menjadi karakter bangsa, akan menjadi benteng yang paling kuat terhadap serangan idiologi dan imperialisme luar. Karena masa ini, orang luar untuk