Kesultanan Palembang Darussalam adalah suatu kerajaan Islam di Indonesia yang berlokasi di kawasan kota Palembang, Sumatera Selatan. Kesultanan ini diproklamirkan menjadi kerajaan Islam oleh Sri Susuhunan Abdurrahman dan dihapuskan keberadaannya oleh pemerintah kolonial Belanda pada 7 Oktober 1823. Kesultanan Palembang Darusalam memang tak ada lagi. Namun perkembangan yang terjadi di negeri Palembang Darusalam yang dinilai kian lama menuju kehancuran dan perpecahan, khususnya soal adat istiadat, tata krama dan sopan santun, menjadi alasan diperlukan upaya membentuk Palembang sebagai negeri keselamatan.
Sebagai bagian dari upaya melestarikan adat istiadat di negeri Palembang Darussalam khususnya, Kesultanan Palembang Darussalam mengukuhkan pembentukan Guguk Global Ikhwan dari Malaysia. Hingga kini, setidaknya tak kurang dari 400 guguk sudah dibentuk di berbagai wilayah.
Rangkaian kegiatan pengukuhan Guguk Global Ikhwan berlangsung selama dua hari yang dimulai sejak hari Jumat, 7 Agustus 2015, dengan dibantu secara penuh oleh Guguk Malaya. Rangkaian kegiatan diawali dengan ziarah ke kompleks makam raja Sriwijaya yang terletak di Bukit Siguntang, Palembang. Ziarah dimulai sekitar pukul 08.00 pagi yang dipimpin oleh Mufti Pangeran Musthofa dari Kesultanan Palembang Darussalam.
Selesai melakukan ziarah di kompleks makam raja Sriwijaya di Bukit Siguntang, dilanjutkan dengan melakukan ziarah ke kompleks makam Raja Palembang Ki Gede Ing Suro, yang terletak di Kelurahan 1 Ilir, Palembang. Di kompleks makam ini terdapat delapan bangunan dengan jumlah keseluruhan 38 makam. Ki Gede Ing Suro merupakan pendiri Kerajaan Palembang, yang kemudian menjadi Kesultanan Palembang Darussalam. Tahun 1550, Ki Gede Ing Suro dinobatkan menjadi Raja Palembang bersamaan dalam tahun 958 Hijriah, berlokasi istananya di Batu Hampar, sebelah ilir Palembang.


Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan ziarah ke kompleks makam sultan pertama Kesultanan Palembang Darussalam, Sultan Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Cinde Walang (Ki Mas Hindi). Pada tahun 1675, Sultan Abdurrahman mendirikan Kesultanan Pelimbang Darussalam dan memproklamirkan dirinya selaku SUSUHUNAN Pelimbang Darussalam. Lokasi istananya adalah pada lokasi sekolah HIS Kebon Duku 24 ilir Palembang di zaman Hindia Belanda. Atau lokasi SMP Negeri Kebon Duku Palembang. Beliau dimakamkan di pemakaman Cinde Walang di belakang Pasar Cinde. Sultan Abdurrahman memeri
ntah selaku Raja Pelimbang ke X selama 16 tahun, (1659 – 1675) dan memerintah Selaku Sultan Pelimbang Darussalam selama 23 tahun (1675 – 1698).

Selepas dari kompleks makam Cinde Walang, rombongan melakukan ziarah ke makam Sultan Mahmud Badaruddin I yang terletak di Kompleks Makam Kawah Tengkurep, Kelurahan 3 Ilir, Palembang.
Sultan Mahmud Badaruddin I adalah Pangeran Ratu Jaya Wikrama, anak ke-3 dari Sultan Mohammad Mansyur (sultan Palembang Darussalam ke-2). Beliau memindahkan lokasi istananya ke 3 ilir Palembang, dan bermakam di lokasi ini pula. Makamnya disebut masyarakat sebagai Makam Kawah Tekurep.
Beliau membangun Pasar Kuto 10 ilir, membangun Masjid Agung, membangun Kraton Kuto Lamo, dan membangun Kraton Kuto Besak, yang ketika hayatnya baru mencapai 60%. Sultan Mahmud Badaruddin I memerintah selama 34 tahun (1722 – 1756).

Rangkaian kegiatan hari pertama ini ditutup dengan Sholat Taubat dan Sholat Istikhoro di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
Keesokan harinya, Sabtu, 8 Agustus 2015, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pengukuhan Guguk Ikhwan Global oleh Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja, yang dikoordinir oleh Temenggung Malaya Muzani. Pengukuhan ini dimulai dengan sholat Sunah di Masjid Al-Jaatsiyah yang berlokasi tak jauh dari kediaman Sultan Mahmud Badaruddin III.
Setelah sholat sunah di masjid, sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan diarak menuju kediaman Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja, didampingi oleh Temenggung Malaya Muzani dengan diiringi sholawatan.
Setelah tiba di kediaman Sultan Mahmud Badaruddin III dan mengambil tempat yang telah disiapkan, acara secara resmi dimulai dengan diawali pembacaan ayat suci Al-Quran.

Setelah pembacaan ayat suci al-Quran, dilanjutkan dengan kata sambutan Guguk Global Ikhwan yang diwakili oleh Datuk Syekh Abdurrahman Umar, dan dibalas dengan kata sambutan dari pihak Kesultanan Palembang Darussalam. Rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan Ratib Saman dan dilanjutkan dengan doa yang langsung dipimpin oleh Mufti Pangeran Musthofa.
Memasuki acara inti pengukuhan Guguk Global Ikhwan, seluruh anggota guguk dihantar ke Balai Rong yang terletak di lantai 2 kediaman sultan yang didahului oleh panji-panji kesultanan, para pangeran dan keluarga kesultanan Palembang Darussalam. Kemudian pusaka kesultanan keluar dan diikuti oleh keluarnya Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja beserta putra mahkota dan mutfi kesultanan.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan surat al-Fatihah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat beliau, semua nabi dan auliya, kepada syuhada, ulama, muslimin dan muslimat. Terkirim khusus kepada arwah leluhur Segentar Alam, Sultan Iskandar Megat Syah Sang Nila Utama dan arwah ibu dan bapak.
Pembacaan surat al-Fatihah juga untuk Sri Susuhunan Abdurrahman, Sultan Muhammad Mansyur Jayo ing Lago, Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno, Sultan Mahmud Badaruddin Joyo Wikramo, Sultan Ahmad Najamuddin, Sultan Muhammad Bahauddin, Sultan Mahmud Badaruddin II, Sultan Ahmad Najamuddin II, Sultan Ahmad Najamuddin III dan kepada seluruh zuriat keluarga dan ulama pada Kesultanan Palembang Darussalam.
Kemudian disambung dengan pembacaan ikrar oleh Pangeran Rasyid, pembacaan syair oleh Pangeran Mandi Api dan pembacaan maklumat oleh Pangeran Puspo Kusumo Zainal Abidin. Berturut-turut dilangsungkan penyematan pin kesultanan, pengalungan medali dan penyerahan piagam dan ditutup dengan doa.
Alhamdulillah, seluruh rangkaian acara pengukuhan Guguk Global Ikhwan oleh Kesultanan Palembang Darussalam berjalan dengan lancar dan khidmat. Semoga ini semua akan memberikan manfaat kami kemaslahatan umat.***tts
Wallahu a’lam
Tulisan yg benar : Dato’ bukan datuk…
Tahniah, di atas pengukuhan Guguk Global Ikhwan. Semoga ISLAM Menang dan terus MENANG