Bencana asap yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan di pertengahan tahun ini, tercatat berlangsung selama hampir empat bulan. Pemerintah pusat dan daerah telah mengerahkan kemampuan semaksimal mungkin untuk mengatasi dan menyelesaikan bencana asap tersebut. Yayasan Malaya pun mendapat kepercayaan untuk terlibat secara langsung dalam proses penanganan bencana asap, khususnya di kawasan Sumatera Selatan. Tercatat sebagai salah satu relawan yang tergabung dalam Sukarelawan Indonesia untuk Anak Korban Asap (SIKAP) area Palembang, Yayasan Malaya ikut serta dalam sejumlah rangkaian kegiatan penanganan bencana asap, baik itu dalam bentuk menghadiri rapat koordinasi dengan instansi terkait juga dalam bentuk distribusi sejumlah bantuan kemanusiaan.
Sebagai tindak lanjut dari peran serta Yayasan Malaya pada saat penanganan bencana asap di tahun 2015 ini, Kodam II / Sriwijaya mengundang Yayasan Malaya untuk melakukan audiensi, sehubungan dengan program kerja Yayasan Malaya untuk mengunjungi sekolah (PAUD/TK, SD) yang berada di bawah Kodam II / Sriwijaya dalam rangka edukasi dan sosialisasi pencegahan dampak asap serta pemberian bantuan berupa masker, buku cerita anak dan permainan.
Audiensi Yayasan Malaya dengan Kodam II / Sriwijaya berlangsung pada hari Rabu, 18 November 2015, yang diterima langsung oleh Kasdam II / Sriwijaya, Brigjen TNI Komaruddin Simanjuntak, S.Ip beserta jajarannya, Asisten Personel (Aspers) Kasdam II/Swj Kolonel Inf Muhammad Syech Ismed, Kabid Dokkes Kol. dr. Moch. Kukuh dan Kapendam Kolonel Saepul Mukti. Hadir juga pada audiensi ini Ibu Letkol Ckm Vera Silitonga, selaku Wakil Ketua Yayasan Persit Kodam II Sriwijaya dan jajarannya.
Audensi dimulai secara resmi pukul 13.30 WIB dengan perkenalan dan pemaparan profil Yayasan Malaya, dilanjutkan pemaparan program kerja Yayasan Malaya yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh Ketua Yayasan Malaya Husni Tamrin, S.H. M.Hum, yang mencakup bidang kebudayaan, sosial kemanusiaan dan pendidikan. Disampaikan juga sejumlah bantuan untuk diserahkan kepada anak-anak didik tingkat TK dan SD di lingkungan Kodam II/SWJ.
Kasdam II Sriwijaya menyambut baik program Yayasan Malaya dan mengucapkan terima kasih serta apresiasi untuk upaya yang sudah dilakukan oleh Yayasan Malaya selama ini. Terucap pesan dari Kasdam yang disampaikan kepada yang hadir bahwa ‘gesekan terjadi karena tidak mengenal budaya’. Disampaikan Kasdam bahwa pendekatan TNI dalam pencegahan dan penanggulangan disintegrasi bangsa ini salahsatunya adalah penekanan aspek budaya.
Beliau juga menceritakan bahwa TNI total dalam penanggulangan asap dengan menurunkan anggotanya terjun langsung ke lapangan, bahkan mereka melakukan kajian dalam penanggulangan kebakaran hutan ini. Untuk program Yayasan Malaya yang akan datang, pihak Kodam menyatakan kesediaannya mendukung kegiatan Yayasan Malaya, khususnya mengenai bantuan personil, baik dari Kodam sendiri maupun dari Yayasan Persit.
Acara resmi berakhir sekitar pukul 14.30 yang ditutup dengan pemberian cinderamata dari Yayasan Malaya untuk Pangdam dan Yayasan Persit, serta pemberian cinderamata dari Pangdam untuk Yayasan Malaya.
Wallahu a’lam
TNI dalah satu institusi negara yg sangat menjunjung persatuan dan nasionalisme. Dimana kebudayaan adalah salah satu racikan dalam sebuah persatuan itu. Semoga kedepan Malaya dapat berkerjasama aktif dibidang budaya dan sosial pendidikan di Indonesia bersama sama dg TNI dalam penanaman mental identitas bangsa. Di masyarakat.Amin
Aamiiiin
Malaya luar biasa, kebudayaan menjadi jembatan penghubung dalam segala hal. Sukses
amiin