Tujuan ziarah Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) pada Senin, 25 Januari 2016 ini adalah makam Tuanku Baginda Saleh dan Raden Aria Penangsang (Sariman Raden Kuning). Kedua lokasi makam ini berlokasi di Kabupaten Ogan Ilir, provinsi Sumatera Selatan. Ziarah kali ini dengan disertai oleh seorang mursyid Tareqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah Syeikh Wihdatul Wujud Cahyadi Efendi dari Sumedang
Ziarah Makam Syaidina Syeikh Akasyah
Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) di bulan Januari 2016 ziarah mengunjungi makam Syaidina Syeikh Akasyah, yang dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai makam seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan dakwah agama Islam ke nusantara hingga sampai ke provinsi Muara Enim dan dimakamkan di sini. Makam ini terletak di Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan
Sambut Tuah Sungai Tahun 2016
Ritual Sambut Tuah Sungai ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Januari 2016, sebagai bagian program Yayasan Malaya tahun 2016 di bidang kebudayaan, sekaligus menjaga dan melestarikan tradisi adat budaya Melayu yang diwariskan dari nenek moyang sebagai suatu kearifan lokal dan pengingat bagi generasi mendatang.
Ajaran Tarekat Syatariyah
Adapun ajaran Tarekat Syatariyah yang berkembang di Nusantara yang dibawa oleh Abdul Rauf Singkel, ajarannya dapat dikelompokkan kepada tiga bagian:
Rahasia Titik Ba'
Para Pencari Allah mengatakan bahwa barangsiapa yang ingin berjumpa dengan Allah maka hendaknya ia mencariNya di Titik ‘Ba’. Konon salah satu ilmu yang sangat tinggi ada pada Titik Ba’ tersebut dan menurut keterangan dari orang-orang khawas salah satu anugerah Allaah Swt yang diberikan kepada Waliullah seperti Sunan Kali Jaga adalah Anugerah kedalaman Ilmu yang dicurahkan oleh Allaah Swt dalam kandungan Ilmu Titik Ba’ kepadanya
Ziarah Makam Syekh Siti Jenar dan Sunan Gunung Jati di Cirebon
Mengawali tahun 2016 ini, Yayasan Malaya melanjutkan ritual ziarah ke sejumlah tempat khusus. Agenda ziarah yang dilaksanakan di bulan Januari 2016 ini adalah ziarah ke makam Syekh Siti Jenar dan ziarah makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat
Gathering Nasional Forum Supranatural, Spiritual dan Budaya Kaskus Tahun 2016
Mengawali tahun 2016 ini, Kaskus forum Supranatural, Spiritual dan Budaya mengadakan gathering akbar berskala nasional yang bertemakan “GUYUB RUKUN BERADAB SELALU”. Gathering berlangsung pada hari Minggu, 10 Januari 2016 bertempat di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan dihadiri oleh ± 750 orang
Latar Belakang dan Kedudukan Hikayat Nur Muhammad dalam Sastra Indonesia Lama
Cerita mengenai Nabi Muhammad saw. banyak terdapat dalam perbendaharaan naskah sastra Indonesia lama seperti “Hikayat Nabi Muhammad”, “Hikayat Nabi Mikraj”, “Hikayat Bulan Berbelah”, “Hikayat Nabi Bercukur”, “Hikayat Seribu Masalah”, “Hikayat Nabi Wafat”, “Hikayat Nabi Mengajar Anaknya Fatimah”, “Hikayat Nabi Mengajar Ali”, “Hikayat Nabi dan Iblis”, dan “Hikayat Nur Muhammad” ini (Lihat van Ronkel, 1909: 222—234; dan Sutaarga, 1972: 172—182). Berdasarkan hal ini dapatlah kita menempatkan kedudukan “Hikayat Nur Muhammad” ini dalam golongan Cerita Nabi Muhammad dan Keluarganya dalam sastra Indonesia lama pengaruh Islam. Semua cerita itu dimaksudkan untuk mengagungkan dan memuliakan Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad dalam cerita itu diceritakan mempunyai banyak keistimewaan dan kelebihan dari nabi-nabi lainnya
Mengenal Diri, Tafakur, Muhasabah dan Dzikrullah
Orang yang tidak mampu mengenali dirinya, tak akan mampu mengenali Tuhannya. Sebab itu, sebelum kita terlalu jauh berkeinginan untuk bisa dekat dengan Tuhan, kenalilah terlebih dahulu siapa diri kita sesungguhnya. Kita harus bertafakur, betapa banyak kesempatan yang telah kita gunakan untuk menzalimi dan melalaikan kewajiban-kewajiban kepada diri kita sendiri
Makna dan Motif Ragam Hias Rumah Ulu OKU
Ragam hias Sumatera Selatan sudah dikenal sejak zaman prasejarah dan merupakan bagian dari kebudayaan prasejarah. Kemudian, pada zaman Neolitikum ragam hias menunjukkan sifat monumental dan simbolis. Masyarakat telah mengenal ukiran yang terdapat pada bangunan dan benda-benda lainnya, misalnya kayu berukir, perahu berukir, hiasan-hiasan pada bubungan rumah dan pada bagian-bagian lainnya yang menunjukkan “lambang” sebagai penolak bala, mendatangkan kebahagiaan dan kemakmuran.