Setelah sebelumnya mengunjungi makam Sunan Gunung Jati dan Syekh Siti Jenar di Cirebon, agenda ziarah religi Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) di bulan Januari 2016 berlanjut dengan mengunjungi makam Syaidina Syeikh Akasyah, yang dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai makam seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan dakwah agama Islam ke nusantara hingga sampai ke provinsi Muara Enim dan dimakamkan di sini. Makam ini terletak di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Ziarah ke makam Syaidina Syeikh Akasyah ini dilaksanakan oleh Yayasan Malaya pada hari Minggu, 24 Januari 2016 dan diikuti juga oleh seorang mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsabadiyah (TQN) dari Sumedang Syeikh Wihdatul Wujud Cahyadi Effendi. Sebagai tempat berkumpul peserta ziarah adalah halaman parkir Masjid Al-Ikhlas Kejaksaan Negeri Palembang di kawasan Jakabaring. Setelah seluruh peserta berkumpul, sekitar pukul 07.40 WIB, kami mulai bertolak ke Muara Enim menuju lokasi yang dimaksud melalui jalan darat menggunakan 4 (empat) unit mobil.
Perjalanan di pagi hari Minggu itu kami rasakan cukup lancar dan sekitar pukul 09.00 WIB, kami sudah memasuki kota Prabumulih yang berjarak sekitar 93 km dari kota Palembang. Di kota Prabumulih kami mampir sejenak untuk membeli hadiah dan oleh-oleh bagi saudara kami di Muara Enim.
Menjelang pukul 11.20 WIB, kami satu rombongan sudah memasuki kawasan Kabupaten Muara Enim dengan tujuan awal adalah markaz Perguruan Al-Hikmah Garda Ababil, Muara Enim pimpinan Ki Suro. Pukul 11.30 WIB, kami pun tiba di markaz Garda Ababil pimpinan Ki Suro dan disambut dengan hangat oleh Ki Suro dan rekan-rekan. Alhamdulillah, penatnya perjalanan yang ditempuh lebih dari tiga jam ini dapat terbalas dengan kenyamanan dan kehangatan penyambutan oleh Ki Suro.
24 Januari 2016 | Yayasan Malaya mengunjungi Garda Ababil pimpinan Ki Suro sebelum melanjutkan ziarah ke makam Syaidina Akasyah di Muara Enim | |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Setelah menyelesaikan sholat Dzuhur di Markaz Garda Ababil, sekitar pukul 12.45 WIB, kami pun melanjutkan perjalanan menuju lokasi ziarah dan dipandu oleh Ki Suro dan rekan-rekan. Sekitar 15 menit perjalanan darat dengan mobil, kami tiba di dermaga penyeberangan, karena untuk mencapai lokasi makam, terlebih dahulu harus menyeberangi sungai Lematang. Perahu yang akan kami gunakan untuk menyeberang pun sudah siap. Untuk menyeberangi Sungai Lematang ini, selain menggunakan kapal, dapat juga melalui jembatan gantung yang melintang melintasi sungai Lematang.
24 Januari 2016 | Menyeberangi sungai Lematang dengan menggunakan perahu | |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Dibutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk menyeberang sungai Lematang agar bisa mencapai sisi seberangnya. Setelah sampai di seberang sungai, kami pun melanjutkan perjalanan darat dengan berjalan kaki menuju lokasi makam Syaidina Syeikh Akasyah yang terletak di dalam hutan. Perjalanan darat ini ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit.
Pukul 13.45 WIB, kami pun tiba di lokasi yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai lokasi makam Syaidina Syeikh Akasyah, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang berdakwah menyampaikan ajaran Islam. Ziarah diisi dengan pembacaan surah Yaa-Siin, dzikir dan ditutup dengan doa. Setelah menyelesaikan ritual di lokasi makam ini, kami pun santap siang bersama di teras makam sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke kota Palembang.
24 Januari 2016 | Tiba di lokasi makam Syaidina Syeikh Akasyah | |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB, ketika kami mulai begerak meninggalkan lokasi makam untuk kembali ke kota Palembang. Kami menyempatkan sholat ashar di Masjid At-Taqwa Desa Perjito Kecamatan Gunung Megang. Kami pun tiba di kota Palembang sekitar pukul 19.50 WIB dengan titik akhir di kawasan Naga Swidak, Plaju yang ditutup dengan ritual santap malam bersama.
Wallahu a’lam
Alhamdulillah ziarah terlaksana dengan lancar
(y) SubhanaALLOH…..