Kementerian Pariwisata sebagai penyelenggara urusan pemerintahan di bidang kepariwisataan menyelenggarakan suatu Fasilitasi Pengembangan Wisata Sejarah dan Religi dengan tema Jalur Samudera Cheng Ho di Palembang Tinggalan dan Peluangnya pada hari Sabtu, 23 Juli 2016 di Palembang dengan menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Dadang selaku Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar RI, Bapak Lokot selaku Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Kemenpar RI dan budayawan nasional Taufik Rahzen (Tuanku Nan Bijak).
Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (MALAYA) sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan dengan slogan MALAYA Culture mendapat kesempatan untuk hadir dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Wisata Sejarah dan Religi dari Talang Tuo hingga jalur Samudra Cheng Ho dalam Konteks Wisata Budaya diselenggarakan di dua lokasi yang berbeda. Pada sesi pertama di pagi hari, kegiatan dipusatkan di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gandus, Palembang, yang merupakan taman purbakala bekas kawasan permukiman dan taman yang dikaitkan dengan kerajaan Sriwijaya yang terletak tepi utara Sungai Musi di kota Palembang. Puncak acara di lokasi ini adalah peluncuran jalur pelayaran Samudra Cheng Ho dan peluncuran replika Kapal Laksamana Cheng Ho.
Sesi acara kedua dipusatkan di Kuto Besak Theater Restaurant (KBTR) berupa Workshop Dari Talang Tuo hingga Jalur Samudra Cheng Ho dalam Konteks Wisata Budaya dengan menghadirkan narasumber budayawan Taufik Rahzen dan Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar RI. Seluruh rangkaian acara ini ditutup dengan penandatanganan MoU antara Balai Arkeolog dengan Kemenpar RI.
23 Juli 2016 | Fasilitasi Pengembangan Wisata Sejarah dan Religi | ||
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Wallahu a’lam
Alhamdulillah, dengan adanya destinasi ini dapat menjadi awak terkumpulnya informasi mengenai Ceng Ho lebih banyak