Sambas 9-11 October, Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kab.Sambas. Lakukan Pelatihan Pemandu Wisata selama tiga hari bertempat di Hotel Pantura Jaya Sambas. Dalam acara tersebut turut memberikan materi sebagai pelengkap bagi calon pemandu wisata adalah Dr. Sunandar, M. Hum, dosen Sejarah dan Kebudayaan IAIS Sambas serta ketua Cabang Yayasan Malaya Cab. Sambas. Materi yang disampaikannya tentang Potensi dan Interpretasi Budaya Lokal Sambas.
Seperti yang kita ketahui, Sambas memiliki banyak potensi destinasi wisata sejarah dan budaya. Dalam pembahasan Dr. Sunandar dimulainya dari identifikasi kebudayan lokal Sambas mulai dari batas wilayah Indonesia-Malaysia hingga daerah Selakau yg berbatasan dg Kota Singkawang. 

Dalam identifikasinya, langkah yang harus dipahami adalah mengenai kebudayaan Universal yang meliputi tujuh aspek utama, sehingga dari ketujuh aspek budaya tersebut akan memudahkan kita untuk melihat dan mengelompokkan budaya2 yang berpotensi untuk dijadikan destinasi budaya.
Disamping itu, Dr. Sunandar juga memberikan fase-fase perkembangan kebudayaan secara umum, mulai dari masa migrasi penduduk pada masa awal kedatangan Melayu di Sambas kemudian menerima peradaban2 luar, fase2 perkembangan kebudayaan tentu saja sangat diperlukan untuk memberi makna atau interpretasi budaya yang ada dalam masyarakat Sambas dan menjadi identitas warganya.
Beberapa budaya-budaya yang telah populer di Sambas dalam acara tersebut dijabarkannya yakni, motif Kain Songket Samabas atau ‘Kaing Lunggi’ Ragam Banyi dan ragam Kotak Mesir, pola arsitektur Rumah Melayu Sambas, tata ruang komplek istana Sambas, Bubor Padas, Antar Ajong dan lain sebagainya. 

(Visited 246 times, 1 visits today)
Ketua Malaya Sambas : Pentingnya Identifikasi kebudayaan lokal Sambas dalam mengembangkan Destinasi Pariwisata Kebudayaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *