Merdeka.com – Ribuan warga Sumsel terancam bakal dievakuasi dari tempat tinggalnya jika kondisi kabut asap semakin membahayakan. Sejumlah tempat sudah disiapkan sebagai rumah singgah yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung.
Plt Kepala Dinas Sosial Sumsel, Belman Karmeda mengungkapkan pihaknya menyiapkan delapan tempat yang dijadikan rumah singgah korban asap. Posko tersebut tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan Musi Banyuasin, serta dua di Palembang.
“Total rumah singgah atau posko ada delapan, semuanya sudah siap dipakai. Untuk Palembang ada dua tempat,” ungkap Belman, Selasa (27/10).
Untuk di Palembang, lanjut Belman, berada di Asrama Haji dan Panti Sosial Bina Daksa. Posko-posko tersebut dilengkapi berbagai fasilitas, seperti tempat tidur, oksigen dan logistik, dan obat-obatan.
Belman menjelaskan, dari data yang diterima, sebanyak ribuan warga yang berpotensi dievakuasi, terutama yang tinggal di daerah-daerah lokasi kebakaran. Di Ogan Komering Ilir berada di Kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, dan Pampangan. Mereka nantinya akan dievakuasi ke Kayuagung, ibukota daerah itu.
Sementara di Ogan Ilir, telah disiapkan gedung evakuasi di Indralaya yang akan menerima penampungan dari warga yang tinggal di sekitarnya. Di Palembang sendiri, setidaknya akan mampu menampung 1.500 orang yang terbagi di dua tempat.
“Warga yang mau tinggal di posko tidak dibatasi sampai kapan. Bahkan mereka diperkenankan tinggal hingga bencana ini berakhir,” kata Belman.
Wakil Bupati Musi Banyusin, Beni Hernedi mengatakan ada ribuan warga di tiga kecamatan yang paling terdampak kabut asap. Ke tiga kecamatan tersebut adalah Bayung Lincir, Sungai Lilin dan Tungkal Jaya. Mereka nantinya akan dievakuasi di Sekayu.
“Kalau memang sudah berbahaya, kami siap evakuasi. Kalau sekarang belum, karena Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) masih normal,” pungkas Belman.***(cob)
***Sumber: Merdeka dot com
(Visited 29 times, 1 visits today)
Dinas Sosial Sumsel sediakan 8 rumah singgah untuk korban asap