Ekuinoks adalah saat Matahari tepat melewati garis ekuator Bumi. Hari itu merupakan awal musim semi di belahan Bumi Utara dan awal musim gugur di belahan Bumi Selatan. Ada saatnya poros Bumi tidak condong maupun menjauhi Matahari. Pada saat itu bidang ekuator Bumi sama dengan bidang ekuator Matahari. Hal ini menyebabkan panjang siang dan malam yang sama di kedua belahan Bumi. Peristiwa ini dikenal sebagai ekuinoks (dalam bahsa Inggris: equinox).
Bagi peradaban yang tinggal di garis khatulistiwa yaitu wilayah yang memiliki nilai lintang tempat pada kisaran 0-5 derajat, di siang hari mereka akan menyaksikan saat-saat Matahari berada di titik tertinggi atau tegak lurus di atas kepala atau kulminasi Matahari tepat berada di titik zenith.
Diantara tempat terkenal yang akan mengalami fenomena tersebut sejak era SRIWIJAYA adalah:
- Bukit Siguntang di PALEMBANG: 2 derajat 59 menit 50 detik Lintang Selatan dan 104 derajat 43 menit 32 detik Bujur Timur.
- Muarojambi di JAMBI: 1 derajat 28 menit 31 detik Lintang Selatan dan 103 derajat 41 menit 15 detik Bujur Timur.
- Muara Takus di RIAU: 0 derajat 20 menit 20 detik Lintang Selatan dan 100 derajat 38 menit 24 detik Bujur Timur.
Mereka yang berada di lokasi ini juga akan menyaksikan secara praktis Matahari terbit tepat di titik timur dan terbenam tepat di titik barat. Bagi daerah yang berada pada lintang nol derajat, lama waktu siang praktis sama dengan lama waktu malam. Kala siang dan malam hari di seluruh dunia juga akan sama rata, yakni masing-masing 12 jam lamanya.
Peradaban MELAYU mensyukuri fenomena Ekuinoks melalui berbagai kegiatan dan ritual, sebagaimana termaktub dalam PRASASTI TALANG TUO sejak abad ke-7 yang lalu, diantaranya membuka Taman Ilmu Pengetahuan dan para pemimpin mendoakan keselamatan rakyat dan alam semesta.
Dimaklumi bahwa dalam sejarah aksara dunia, peringatan Hari Bumi tertua dalam catatan dunia termaktub dalam Prasasti Talang Tuo peninggalan Kerajaan Sriwijaya tertanggal 606 Saka atau 23 Maret 684 Masehi yang ditemukan di sekitar Bukit Siguntang Palembang. Peringatan Hari Bumi tersebut diperkirakan terjadi pada saat matahari tepat berada di atas khatulistiwa atau biasa disebut Ekuinoks Maret. Aktifis perdamaian John McConnell berdasarkan pada saat matahari tepat berada di atas khatulistiwa juga mengusulkan kepada PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk menetapkan Hari Bumi pada 23 Maret sejak tahun 1969.
Dalam rangka menyambut peringatan Hari Bumi tahun 2016, Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (MALAYA) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Kementerian Pariwisata RI, Universitas Sriwijaya dan Ametis Institute menyelenggarakan Kegiatan Budaya dan Seminar Nasional dengan tema “Energy for Life, Environment to Live, Earth Day is Everyday”, dengan pokok bahasan pada penggunaan energi yang terbarukan sebagai salah satu alternatif untuk meminimalkan kerusakan lingkungan hidup dan melihat tradisi Budaya Melayu sebagai salah satu pondasi untuk membangun karakter anak bangsa Indonesia.
![]() |
![]() |
Kegiatan Seminar berlangsung pada Rabu, 23 Maret 2016 di Kuto Besak Theater Restaurant (KBTR), yang terletak di Jalan Sekanak No.45, persis di sisi kanan Benteng Kuto Besak (BKB) atau pun di belakang Kantor Walikota Palembang.
Seminar dihadiri lebih dari 300 orang yang terdiri dari unsur akademisi, budayawan, intelektual, pemerintah, pelaku usaha dan industri, stakeholder, dan aktivis serta penggiat di sektor budaya, energi dan lingkungan hidup.
Metode pendaftaran/registrasi peserta dilakukan dengan cara:
- Secara online melalui web www.malaya.or.id
- Mengisi form registrasi melalui leaflet undangan
- Registrasi peserta di lokasi seminar pada hari H
23 Maret 2016 | Kedatangan Panelis dan Tamu Undangan di KBTR pada Seminar Hari Bumi | ||
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Seminar secara resmi dibuka pukul 09.10 WIB oleh pembawa acara Ibu Deany Afriany dari Bank Mandiri, yang diawali dengan persembahan Tari Selamat Datang Sekapur Sirih. Dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Ustadz Lukmanul Hakim.
Menginjak pukul 09.25, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ir. Ishak Mekki, MM berkenan menyampaikan kata sambutan dan dilanjutkan dengan pembukaan seminar secara resmi. Rangkaian acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan bibit pohon secara simbolis dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kepada Universitas Sriwijaya dilanjutkan oleh perwakilan Forum Pencinta Alam (Forpa) Basemah dan Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) dari Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Bina Darma dan Universitas PGRI Palembang.
Pukul 09.48 WIB, Ketua Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya), Husni Tamrin, SH, MH, selaku penanggung jawab kegiatan seminar, berkenan menyampaikan kata sambutan dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Wakil Rektor IV Universitas Sriwijaya Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi; Dr. Ir. Ahmad Muslim, M.Agr.
23 Maret 2016 | Suasana di dalam KBTR saat pelaksanaan Seminar Peringatan Hari Bumi
Seyogyanya seminar ini menghadirkan Keynote Speaker Dr. Ir. Agus Hermanto, MM, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan / Korinbang dan telah konfirmasi untuk hadir pada acara seminar ini. Namun, dikarenakan salah satu keluarga dekat beliau mendapatkan musibah, beliau berhalangan hadir pada kesempatan seminar ini, dan pembacaan makalah beliau sebagai Keynote Speaker diwakilkan kepada Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI / Korinbang, Dr. Phil. Lily Tjahjandari yang juga menjabat sebagai Direktur LKI FIB Universitas Indonesia yang memamarkan pokok bahasan “Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan sebagai Pendukung Kelestarian Hutan”.
Sekitar pukul 10.15 WIB, Sekretaris Menteri Kementerian Pariwisata, Drs. Ukus Kuswara, MM memaparkan makalah dengan pokok bahasan “Green Energy dalam Perspektif Pariwisata dan Budaya melalui Program Empat-i”. Program Empat-i yang dimaksud adalah (1) Pengembangan informasi; (2) Pengembangan impian; (3) Pengembangan inisiatif; dan (4) Pengembangan ihsan.
Pukul 10.40 WIB, seminar dilanjutkan dengan metode diskusi panel dan dibagi menjadi dua sesi panel.
Panelis Sesi 1 terdiri dari:
- Taufik Rahzen (Budayawan Nasional; Wartawan Senior; Pendiri Blora Institute)
- Ir. Irfan Zainuddin (Direktur Utama PT. Pertamina Geothermal Energy)
- Ir. Radikal Utama (Executive Managing Director PT. Supreme Energy)
- Dr. Ir. Muhammad Faizal, DEA (Dosen Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya)
Panelis Sesi 2 terdiri dari:
- Ir. Abdul Mukhlis, M.Eng (Manager Bidang Perencanaan PT. PLN (Persero) Wilayah S2JB)
- Adam Bakhtiar, MS (Program Director Green Knowledge Academy)
- Rosyidah Rozali, SH (Redaktur Pelaksana Rakyat Merdeka Online (RMOL) Biro Sumsel)
- Dr. Farida, M.Si (Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unsri)
23 Maret 2016 | Wawancara dengan media cetak pada kesempatan Seminar Hari Bumi | |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
23 Maret 2016 | Penyerahan cinderamata dari Yayasan Malaya kepada para panelis | |
![]() |
![]() |
![]() |
Diskusi panel sesi 1 dengan menghadirkan perwakilan dari dunia industri, khususnya bidang geothermal (energi panas bumi), akademisi dan budayawan. Dirut PT. PGE Ir. Irfan Zainuddin dalam paparannya menyoroti ‘Energi panas bumi sebagai masa depan kita’. Sedangkan Executive Managing Director PT. Supreme Energy Ir. Radikal Utama memaparkan tentang ‘Pengembangan energi panas bumi’. Dr. Ir. M. Faizal, DEA dari akademisi mengangkat tema Pengembangan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan dalam Rangka Antisipasi Krisis Energi dan Lingkungan. Sekitar pukul 12.40 WIB, diskusi panelis sesi 1 berakhir dan dilanjutkan dengan santap siang bagi peserta dan tamu undangan yang hadir.
23 Maret 2016 | Jamuan makan siang untuk para panelis, tamu dan undangan Seminar Hari Bumi | |
![]() |
![]() |
![]() |
Pukul 13.40 WIB, diskusi panel sesi 2 dimulai, dengan menghadirkan 4 (empat) orang panelis, yang diwakili oleh dunia industri, peneliti, jurnalis dan akademisi dari sudut pandang budaya.
Pukul 15.50 WIB, diskusi panel sesi 2 berakhir dan dilanjutkan dengan pembacaan rumusan seminar oleh Ikin Faizal, ST, MT dari Ametis Institute. Dan tepat pukul 16.00 WIB, seminar ditutup secara resmi oleh pembawa acara Ibu Deany Afriany.
23 Maret 2016 | Para panelis memaparkan masing-masing makalah dalam Seminar Peringatan Hari Bumi | |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
23 Maret 2016 | Foto bersama panitia, panelis dan tamu undangan | |
![]() |
![]() |
Alhamdullahirobbil ‘alamin. Puji syukur ke hadirat Allah, Rob semesta alam. Yang menggerakkan angin dan menghembus air untuk menjadi ombak dan gelombang.
Hari ini, Rabu, 23 martet 2016, telah diselenggarakan Seminar Peringatan Hari Bumi tersebut dengan sukses dan lancar.
Semoga gelombang ini akan menghancurkan sifat malas kami dan keangkuhan kami.
Terima kasih kami kepada semua pihak yg telah melapangkan jalan untuk acara ini.
Yang telah meringankan tangan membantu dan mendonasikan dana buat acara ini.
Yang meringankan kaki menghadiri acara ini.
Yang meringankan lidah untuk mendoakan kesuksesan acara ini.
Kepada Seluruh leluhur kami dan Orang Tua kami atas berkat dan karomah yang dititiskan kepada kami.
Alam bernyanyi padi berbunga.
Sembah Patik duduk bersila.
Salam takzim kami haturkan.
Kepada tuan yang hadir sekalian.
![]() |
![]() |
![]() |
Selepas pelaksanaan seminar, malam harinya diisi dengan jamuan makan malam di River Side Restaurant yang berlokasi tidak jauh dari KBTR dan dihadiri oleh panitia, panelis, tamu dan undangan. Sebagai penutup seluruh rangkaian kegiatan ini adalah ziarah ke Bukit Siguntang sebagai simbol dari kegiatan budaya yang menjadi satu kesatuan dengan kegiatan seminar ini.
23 Maret 2016 | Jamuan makam malam di River Side Restaurant | |
![]() |
![]() |
Wallahu a’lam
Ucapan Terima Kasih:
- Pimpinan dan Staf DPR RI; Bidang Industri dan Pembangunan
- Kementerian Pariwisata Republik Indonesia
- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
- Seluruh Panelis Seminar Peringatan Hari Bumi
- Sekretaris Menteri (Sesmen) Kementerian Pariwisata RI; Drs. Ukus Kuswara, MM beserta staf
- Wakil Gubernur Sumatera Selatan; Ir. Ishak Mekki, MM
- Dr. Phil. Lily Tjahjandari (Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI / Korinbang; Direktur LKI FIB Universitas Indonesia)
- Budayawan Nasional, Wartawan Senior; Taufik Rahzen
- Ikin Faizal, ST, MT (General Manager of Strategic Planning and Business Development Ametis Institute) selaku moderator
- Wakil Rektor IV Universitas Sriwijaya Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi; Dr. Ir. Ahmad Muslim, M.Agr
- Presiden Komisaris Ametis Institute; Ir. Ismail Zulkarnain, M.Sc
- Ibu Deany Afriany selaku Pembawa Acara Seminar Hari Bumi
- Bank Mandiri Cabang Rivai
- Sriwijaya Air
- Bank Sumsel Babel
- Forpa Basemah, Mapala UMP, Mapala Univ.Bina Darna Darma dan Mapala Univ. PGRI
- Manajemen Kuto Besak Theater Restaurant (KBTR)
- Seluruh peserta, undangan dan tamu yang hadir
- Seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung
Alhamdulillah seminar terlaksana dengan ramai dan lancar
Alhamdulillah acara berjalan dengan meriah