Setelah menyelesaikan ritual ziarah ke makam raja dan leluhur Sumedang, ziarah kami lanjutkan ke kawasan ibu kota Jakarta (30/3/2016). Tujuan pertama adalah makam Raden Kuning yang terletak di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) anjungan Jawa Timur. Setibanya di kota Jakarta, santap siang dan keperluan pribadi lainnya, kami langsung menuju kawasan TMII anjungan Jawa Timur yang terdapat makam Raden Kuning.
Menurut cerita dan keyakinan masyarakat setempat, Raden (Mbah) Kuning ini adalah seorang tokoh masyarakat di daerah Cipayung, Jakarta Timur. Beliau adalah seorang yang arif, berwibawa dan memiliki kesaktian ilmu kanuragan dan pejuang kemerdekaan. Menginjak pukul 14.25 WIB, kami pun meninggalkan makam Raden Kuning.
30 Maret 2016 | Ziarah makam Raden Kuning di kawasan TMII | |
![]() |
![]() |
Menjelang petang, ziarah kami lanjutkan ke makam Pangeran Jayakarta, yang terletak di kawasan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur dalam kompleks Masjid Assalafiyyah Jatinegara Kaum. Pangeran Achmad Djakerta (Pangeran Jayakarta) tercatat sebagai bangsawan Banten yang pernah berhasil mengusir Jan Pieterszoon Coen dan tentara VOC-nya dari Jayakarta. Meski Belanda akhirnya datang lagi dengan bantuan tentara dari Ambon dan berhasil merebut Jayakarta dan mengganti dengan nama Batavia.
Ziarah kami lanjutkan menuju makam Pangeran Sanghyang yang terletak tidak jauh dari makam Pangeran Jayakarta. Menurut catatan sejarah, Pangeran Sanghyang (Raden Syarif bin Pangeran Senopati Ingalaga) adalah seorang tokoh Islam keturunan Bangsawan Banten. Ia berjuang melawan Belanda bersama Pangeran Tubagus Badaruddin dan tokoh lain. Pangeran Sang Hyang dibuang oleh VOC ke Sri Lanka pada 1746 – 1750, sekira seabad setelah kedatangan Pangeran Sageri ke Jatinegara Kaum.***
30 Maret 2016 | Ziarah makam Pangeran Jayakarta dan Pangeran Sanghyang | |
![]() |
![]() |
Wallahu a’lam
<3 SubhanaALLOH..
Kami sangat bersyukur dengan informasi ini.
Syukron……