Ziarah Makam Pangeran Madi Angsoko dan Sultan Agung Komaruddin

Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) bersama mursyid Tareqat Qadiriyyah Syattariyyah wa Naqsabandiayyah (QSN) Syeikh Wihdatul Wujud dari Sumedang, melakukan ziarah ke makam penguasa Kerajaan Palembang dan Kesultanan Palembang Darusslam. Ritual ziarah dilakukan pada Sabtu, 17 September 2016. Makam yang diziarahai yaitu makam Pangeran Madi Angsoko dan Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno.

Pangeran Madi Angsoko merupakan putra dari Ki Gede Ing Suro Mudo dan tercatat sebagai raja Kerajaan Palembang yang memerintah tahun 1595 – 1629 dan ketika meninggal tidak meninggalkan anak, sehingga tahta diserahkan kepada adiknya bernama Pangeran Medi Kelit Angsoko. Makam Pangeran Madi Angsoko terletak di belakang Rumah Makan Pagi Sore simpang RS. Charitas, Palembang. Sangat disayangkan, kondisi makam ini terlihat sangat minim perawatan, mengingat ini adalah makam salah satu raja Kerajaan Palembang yang bernilai sejarah dan bagian dari perkembangan budaya di kota Palembang.
Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno (Raden Uju) tercatat sebagai sultan Kesultanan Palembang Darussalam ke-3 dan merupakan putra dari Sultan Abdurrahman Cinde Walang. Beliau memerintah selaku Sultan Palembang Darussalam selama 10 Tahun (1714 – 1724). Lokasi istananya di kelurahan 1 Ilir Palembang dan bermakam di tempat ini juga. Beliau memerintah pada zaman Gubernur Jenderal Abraham van Riebeek, Christoffel van swoll dan hendrik van zwaardekroon. Tak jauh dari makam, berdiri kokoh Masjid Sultan Agung, sesuai dengan nama sang raja.