Seminar Internasional Budaya Melayu sebagai Akar Tradisi Nusantara
Seminar Internasional Budaya Melayu sebagai Akar Tradisi Nusantara
Budaya Melayu merupakan salah satu akar dari tradisi Nusantara. Awal penyebaran dan perkembangan tradisi melayu di Indonesia berawal pada masa berjayanya kerajaan Sriwijaya. Sebagai salah satu kerajaan tertua di nusantara, kerajaan Sriwijaya yang berdiri abad ke-7, ketika itu memiliki hubungan yang luas dengan wilayah-wilayah di Asia Tenggara dan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia seperti Sumatera hingga ke pulau Jawa. Dari proses itulah budaya Melayu mengalami perkembangan di beberapa daerah baik di wilayah Asia maupun Indonesia, yang kemudian melahirkan beragam tradisi di Indonesia. Perkembangan ini khususnya berpusat di wilayah bagian barat Indonesia, seperti Sumatera dan Kalimantan.
Tradisi Melayu kemudian berkembang hingga ke sebagian besar wilayah nusantara, dan elemen-elemen budaya Melayu masih bertahan hingga saat ini. Elemen-elemen tersebut diantaranya adalah adat istiadat, bahasa, kuliner dan kesenian. Berkenaan dengan hal tersebut, sangatlah penting bila kajian mengenai budaya Melayu dan akar peradaban nusantara sejak zaman Sriwijaya dikembangkan secara lebih luas dan melibatkan para tokoh-tokoh masyarakat yang hingga kini masih memelihara tradisi tersebut.
Berkenaan dengan itu Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) yang didukung oleh Lembaga Kajian Indonesia FIB UI dan UIN Raden Fatah Palembang mengadakan seminar internasional dengan tema ‘Budaya Melayu sebagai Akar Tradisi Nusantara’, yang dilaksanakan pada Senin, 8 Juni 2015 pukul 09.00-12.00 bertempat di Kuto Besak Theatre Restaurant (KBTR), Palembang. Waktu pelaksanaan seminar ini bersamaan dengan berjalannya Festival Melayu yang bertajuk “Melayu menjemput Tuah”.
Seminar internasional ini memfokuskan pada tradisi Melayu yang dianggap sebagai salah satu fondasi untuk membangun karakter bangsa Indonesia, yang akan ditinjau secara historis maupun berdasarkan kekiniannya. Dalam konteks historis akar tradisi Melayu telah meruang sesuai dengan penyebaran budaya Melayu dan diaspora masyarakat Melayu yang dideskripsikan maupun direpresentasikan oleh naskah-naskah Melayu kuno, artefak, tradisi lisan, sejarah Melayu, dan tradisi-tradisi Melayu lainnya.
Seminar ini mengundang beberapa pakar dan budayawan dalam kajian budaya Melayu, baik dari Indonesia maupun dari luar negeri yang dikemas dalam bentuk diskusi panel. Hadir juga Plt. Walikota Palembang H. Harnojoyo, S.Sos beserta jajarannya dan Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja dari Kesultanan Palembang Darussalam. Tuanku Cahya Penghulu Bhatara Malaya Husni Tamrin, S.H., M.H. (Ketua Yayasan Alam Melayu Sriwijaya)
Registrasi tamu undangan seminar
Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja tiba di lokasi seminar
Plt.Walikota Palembang tiba di lokasi seminar
Jajaran Pemkot Palembang yang hadir saat seminar
Tari Selamat Datang Sekapur Sirih untuk menyambut tamu undangan
Sebelum acara resmi dimulai, para tamu undangan disambut dengan persembahan Tari Selamat Datang Sekapur Sirih, yang menggambarkan keramahan, dan rasa hormat atas kehadiran sang tamu dan dalam tari ini tersirat sebuah makna ucapan selamat datang kepada para tamu. Seminar secara resmi dimulai pukul 09.15 WIB yang diawali dengan penyampaian kata sambutan oleh Plt. Walikota Palembang, H. Harnojoyo, S.Sos selaku kepala pemerintahan di kota Palembang. Berturut-turut kata sambutan disampaikan oleh Prof. Dr. Abdullah Idi, M.Ed selaku Direktur Pasca Sarjana UIN Raden Fattah Palembang dan Dr. Adrianus L.G.Waworuntu selaku Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Penyampaian kata sambutan ini ditutup dengan penyerahan cinderamata dari panitia pelaksana kepada Plt. Walikota Palembang H. Harnojoyo, S.Sos dan dilanjutkan dengan coffee break. Kata sambutan dari Plt. Walikota Palembang H. Harnojoyo, S.Sos Kata sambutan dari Prof. Dr. Abdullah Idi, M.Ed selaku Direktur Pasca Sarjana UIN Raden Fattah Palembang Kata sambutan dari Dr. Adrianus L.G.Waworuntu selaku Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Penyerahan Cinderamata untuk Plt. Walikota Palembang
Setelah sesi Coffe Break, acara dilanjutkan dengan Diskusi Panel 1 yang mengambil tema “Kebijakan Budaya terhadap Perkembangan Tradisi Melayu”, dengan moderator Bpk. Vebri Al Lintani dari Kesultanan Palembang Darussalam yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), menghadirkan pembicara:
Ibu Hardayani (Asisten II Pemkot Palembang), dengan judul makalah ‘Strategi Politik dalam Menciptakan Budaya Malu Palembang Emas 2018’
Dr. Abdullah Idi (Guru Besar Sosiologi UIN Raden Fatah Palembang), dengan judul makalah ‘Rekonstruksi Deutro-Melayu: Peranan Strategis Elite Melayu di Era Otonomi Daerah’
Taufik Rahzen (Budayawan Nasional), yang menangkat tema ‘Prasasti TalangTuo’
Diskusi Panel sesi 1 ini berlangsung hingga istirahat siang, dilanjutkan dengan makan siang dan sholat Dzuhur.
Siang harinya, acara dilanjutkan dengan Diskusi Panel 2, mengambil tema “Budaya Melayu dan Akar Tradisi Nusantara” dengan moderator Dr. Phil. Lily Tjahjandari (Direktur LKI FIB UI), menghadirkan pembicara:
Dr. Agus Aris Munandar (Guru Besar UI), membahas mengenai budaya Melayu sebagai akar tradisi Nusantara ditinjau dari perspektif arkeologi berupa jejak-jejak peninggalan masa lalu
Timothy McKinnon, Ph.D. (Ahli Linguistik AIFIS), membahas mengenai budaya Melayu sebagai akar tradisi Nusantara ditinjau dari perspektif kajian bahasa Melayu sebagai salah satu akar bahasa di Indonesia
Diskusi Panel sesi 2 ini seyogyanya menghadirkan Prof. Dr. Achadiati Ikram (Guru Besar UI, Ahli Naskah Nusantara), yang membahas mengenai budaya Melayu sebagai akar tradisi Nusantara ditinjau dari perspektif naskah kuno Melayu. Namun dikarenakan beliau memiliki agenda kerja lain sebagai dosen penguji di waktu yang bersamaan, maka beliau tidak bisa hadir dalam seminar ini, dan mengirimkan video rekaman terkait materi yang seyogyanya akan beliau sampaikan pada seminar ini. Video rekaman Prof. Dr. Achadiati Ikram (Guru Besar UI, Ahli Naskah Nusantara)
Diskusi panel ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Tuanku Cahya Penghulu Bhatara Malaya Husni Tamrin, S.H., M.H. (Ketua Yayasan Alam Melayu Sriwijaya) yang dilanjutkan dengan foto bersama dan penyerahan cinderamata.***tdb Doa dipimpin oleh Ketua Yayasan Alam Melayu Sriwijaya Foto bersama panitia, pembicara dan moderator bersama Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja
Pemberian cinderamata untuk pembicara seminar
Pemberian Cinderamata kepada Yayasan Malaya (kiri) dan Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja (kanan)
Pemberian cinderamata kepada Ibu Hardayani (kiri) dan Bpk. Vebri Al Lintani (kanan)
Pemberian cinderamata berupa maket kapal Sriwijaya dari Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) kepada Dr. Adrianus L.G.Waworuntu selaku Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Ketua Yayasan Malaya bersama Direktur Pasca Sarjana UIN Raden Fattah
Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya)
Wallahu a’lam
« Download » Makalah Seminar – Strategi Politik dalam Menciptakan Budaya Malu Palembang Emas 2018
«Youtube» Dokumentasi video seminar yang diupload di Youtube
(Visited 139 times, 1 visits today)
Seminar Internasional Budaya Melayu sebagai Akar Tradisi Nusantara